8 peninggalan kerajaan islam dinusantara besera penjelasaanya
Kerajaan bercorak Islam dulunya cukup lama berkuasa di Indonesia serta mempunyai pengaruh yang besar. Peran para Wali atau pendakwah dari agama Islam juga berandil besar. Beliau, para wali Islam merangkul kebudayaan dalam usahanya untuk menyebarkan agama Islam. Sehingga tidak sekadar mengenalkan agama Islam, tapi juga terdapat Islamisasi terhadap kebudayaan.
Sejarah agama Islam di Indonesia juga meninggalkan banyak macam peninggalan sejarah yang masih dirawat sampai saat ini. Tentu kita perlu tahu apa saja peninggalan sejarah dari kerajaan Islam, yaitu :
1. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid paling tua yang ada di Negara Indonesia dan merupakan Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia. Masjid ini berada di Kampung Kauman, Kelurahan Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah. Masjid Demak dipercayai warga setempat pernah menjadi tempat berkumpulnya para wali yang menyebarkan agama Islam di pulau Jawa yang dikenal sebagai Walisongo. Pendiri dari masjid Agung Demak adalah Raden Patah, yaitu raja pertama dari Kesultanan Demak sekitar tahun ke-15 Masehi. (Baca Juga : Sejarah Masjid Agung Semarang)
2. Masjid Gedhe Kauman
Mesjid Gedhe Kauman Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah masjid raya dari Kesultanan Yogyakarta, atau Masjid Besar milik Provinsi Yogyakarta, yang berlokasi di sebelah bagian barat kompleks Alun-alun Utara dari Keraton Yogyakarta. Masjid Gedhe Kauman didirikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama dengan Kyai Faqih Ibrahim Diponingrat (penghulu keraton Yogyakarta pertama) dan Kyai Wiryokusumo sebagai arsitek dari masjid ini. Masjid tersebut didirikan pada hari Ahad Wage, 29 Mei 1773 M atau 6 Robi’ul Akhir 1187 H.
3. Masjid Ampel
Masjid Ampel adalah sebuah bangunan masjid kuno yang berlokasi di kelurahan Ampel, kecamatan Semampir, kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur. Masjid ini memiliki luas 120 x 180 meter persegi ini dibangun pada tahun 1421 oleh Sunan Ampel, yang didekat masjid ini terdapat kompleks pemakakaman Sunan Ampel.
Masjid ini pada saat sekarang menjadi objek wisata religi di kota Surabaya, masjid ini dikelilingi oleh bangunan yang memiliki arsitektur Tiongkok dan Arab. Disamping kiri dari halaman masjid, terdapat sebuah sumur yang diyakini warga setempat sebagai sumur yang bertuah, biasanya digunakan oleh mereka yang yakin sebagai penguat janji atau sumpah. (Baca Juga : Sejarah Istana Al Hamra)
4. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta adalah istana dari Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini terletak di Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Republik Indonesia. Walaupun kesultanan ini secara resmi telah menyatakan menjadi bagian dari Republik Indonesia pada tahun 1950, kompleks keraton ini masih difungsikan sebagai tempat tinggal dari sultan dan rumah tangga istananya yang masih tetap menjalankan tradisi dari kesultanan hingga sekarang.
Keraton Yogyakarta mulai dibangun oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca dari Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi dari keraton ini konon cerita warga setempat adalah bekas dari sebuah pesanggarahan yang memilik nama Garjitawati. Pesanggrahan Garijitawati digunakan untuk istirahat dari iring-iringan jenazah raja-raja dari KesultananMataram yang akan dimakamkan di Kompleks Pemakaman Imogiri. Versi lain mengatakan bahwa lokasi dari keraton ini adalah sebuah mata air yang bernama Umbul Pacethokan, yang terletak di tengah hutan Beringan.
5. Keraton Surosowan
Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia selanjutnya adalah Keraton Surosowan. Keraton Surosowan adalah bangunan keraton di daerah Banten. Keraton ini didirikan sekitar tahun 1522-1526 pada masa kekuasaan Sultan Maulana Hasanuddin, yang kemudian dikenal oleh masyarakat sekitar sebagai pendiri dari Kesultanan Banten.
Pada masa Sultan Banten berikutnya bangunan keraton tersebut direnovasi bahkan sampai melibatkan ahli arsitektur dari Belanda, yang bernama Hendrik Lucasz Cardeel yang memeluk agama Islam yang diberi gelar Pangeran Wiraguna. Dinding pembatas keraton ini setinggi 2 meter mengitari area keraton sekitar kurang lebih 3 hektare. Keraton Surowowan mirip dengan benteng Belanda yang kokoh dengan dilengkapi bastion (sudut benteng yang berbentuk intan) di keempat sudut bangunan keraton ini. Sehingga pada masa jayanya Kesultanan Banten juga disebut sebagai Kota Intan. (Baca Juga : Sejarah Islam di Indonesia)
6. Pemakaman Imogiri
Permakaman Imogiri, Pasarean Imogiri, atau Pajimatan Girirejo Imogiri adalah sebuah kompleks permakaman yang terletak di Imogiri, Imogiri, Kabupaten Bantul, Provinsi DI Yogyakarta. Permakaman ini dianggap suci dan kramat oleh warga sekitar karena yang dimakamkan disini adalah raja-raja dan keluarga raja dari Kesultanan Mataram. Makam Imogiri didirikan pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusumo yang merupakan keturunan dari Sultan Panembahan Senopati Raja Mataram pertama. Makam ini berada di atas perbukitan yang masih satu bagian dengan Pegunungan Seribu
7. Hikayat Amir Hamzah
Hikayat Amir Hamzah adalah sebuah sajak Melayu yang asal mulanya dari Islam – Parsi yang mengkisahkan tentang kegagahan perjuangan dari Amir Hamzah dalam melakukan dakwah, menyebarluaskan agama Islam, dari Masyrik sampai Magrib. Kedudukan dari Hikayat Amir Hamzah sangat populer di masyarakat bangsa Melayu dan biasanya dibaca oleh prajurit ketika mau berangkat berperang agar timbul semangat dan keberanian ketika berperang.
Sajak ini juga telah diterjemahkan dalam banyak bahasa di dunia dan bahasa di nusantara yaitu bahasa Jawa, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Sasak, Bahasa Palembang, dan bahasa Aceh serta bahasa internasional yaitu bahasa Arab, bahasa Hindi, dan bahasa Turki. Salah satu dari penulis/penyelenggara naskah yang membukukan Hikayat Amir Hamzah adalah Abdul Samad Ahmad dengansebuah judal yaitu “Hikayat Amir Hamzah (Siri Warisan Sastera Klasik)”. (Baca Juga : Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam)
8. Sjair Abdoel Moeloek
Sjair Abdoel Moeloek adalah syair yang dibuat pada tahun 1847, yang menurut beberapa sumber ditulis oleh Raja Ali Haji atau putrinya yang bernama Saleha. Syair ini menceritakan tentang seorang wanita yang sedang menyamar sebagai pria yang bertujuan untuk membebaskan suaminya yang merupakan tawanan dari Sultan Hindustan, Sultan menawan karena berhasil melakukan serangan ke kerajaan mereka. Buku syair ini bertemakan tentang penyamaran gender yang dianggap menata ulang tentang hierarki dari pria dan wanita serta bangsawan dan pelayan. Tema ini sering ditemukan di sastra kontemporer Jawa dan Melayu.
Nixe info bang bisa menambah Wawasan
ReplyDeleteJoin yuk di win323 hanya Deposit & Withdraw Rp.25.000 Bosku.
ReplyDeleteBonus Bonus Super Heboh yang bisa anda dapatkan setiap hari nya!!
~ Bonus New Member : 20%
~ Bonus Next Deposit : 5%
~ Bonus Cash Back : 5%
Tunggu apalagi jadilah pemenang di setiap taruhan yg Bosku lakukan.
Contact Person WIN323 :
WA : +855 7863 3430
WA : +855 7863 3425
Line: Official.win323
Join yuk di OPPO POKER hanya Deposit & Withdraw Rp.15.000 Bosku.
ReplyDeleteBonus Bonus Super Heboh yang bisa anda dapatkan.
- Bonus Next Deposit 5%
- Bonus Rollingan 0.3% - 0.5%
- Bonus Referral 10% dan BERLAKU SEUMUR HIDUP!
Tunggu apalagi jadilah pemenang di setiap taruhan yg Bosku lakukan.
Contact Person OPPO POKER :
- BBM : 55A40723
- WA : +6287843026179
- Fanspage Facebook : Oppopoker.vip Situs
Poker Terpercaya di Indonesiabob
- Group Facebook : OPPOPOKER.VIP
AGEN POKER ONLINE TERBAIK & TERPERCAYA