Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Widget HTML #1

Wajibkah IMM Di PTM? Ini Jawaban Secara Ringkas dan Jelas


Penulis:
Wisno Andu (Dari Berbagai Sumber Terlampir)

Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah atau yang akrab dengan sebutan IMM atau kader merah merupakan 1 dari 7 lembaga Ortom di Persyarikatan Muhammadiyah. IMM dapat dikatakan setara dengan BEM atau OKP pada umumnya, salah satu alasan muhammadiyah membentuk IMM adalah untuk mewadahi potensi dan memudahkan koordinir AMM (Angkatan Muda Muhammadiya) dalam keberlangsungan dakwahnya dengan tujuan menciptakan Akademisi Islam yang berakhlaqul karimah sehingga mampu membantu tercapainya tujuan muhammadiyah.

Secara struktural Pimpinan paling bawah di Muhammadiyah adalah Pimpinan Ranting, hal ini beda halnya dengan IMM, istilah ranting tidak digunakan akan tetapi sebutan pimpinan paling bawah di IMM adalah komisariat. Komisariat biasanya berdiri di masing – masing kampus, baik PTM maupun PTN dan PTS lainnya. IMM selain sebagai organisasi kepemudaan berbasis islam merupakan organisasi dakwah dan perkaderan, sehingga wajib hukumnya IMM melahirkan kader – kader yang potensial dan profesional untuk mengembangkan dan melaukakan ekspansi dakwah persyarikatan muhammadiyah sampai mengakar di masyarakat. Dengan demikian, pada setiap tingkat pimpinan di IMM selalu melakukan pengkaderan, mulai dari DAD (Darul Arqom Dasar) yang dimotori oleh pimpinan komisariat, DAM ( Darul Arqom Madya) yang dimotori oleh pimpinan cabang, dan pengkaderan utama yang tertinggi adalah DAP (Darul Arqom Paripurna).

Kabid Kaderisasi
PC IMM BMR
Moh. Taufik Damopolii

Sebagai awal, yang harus diresapi setiap kader adalah IMM di Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) memiliki karakteristik yang berbeda. Karakter itu menjadi beda bila dibandingkan dengan IMM di Perguruan Tinggi non PTM. Bila lazimnya di Perguruan Tinggi non PTM kader-kader IMM beranjak dari kesadaran bahwa mereka merupakan bagian dari keluarga besar Muhammadiyah, maka untuk IMM di PTM tidak demikian. Kebanyakan kader IMM di PTM akan memilih IMM sebagai organisasi, baru kemudian belajar berjalan dalam kerangka Al Islam dan Kemuhammadiyahan.

Hal ini sejalan dengan hakikat keberadaan IMM di PTM. IMM di PTM ada karena untuk menjangkau golongan mahasiswa dalam rangka kepanjangan tangan dakwah Muhammadiyah. Bila kita jeli, sebenarnya terjadi tantangan yang amat besar. Tantangan terjadi ketika kita dihadapkan dengan perseteruan antara IMM yang mewarnai kader-kadernya dengan nilai-nilai yang semestinya, dengan IMM yang diwarnai oleh kader-kadernya yang amat beragam. Haruslah disadari bahwa kader-kader IMM di PTM memiliki latar belakang beragam yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai yang hendak ditularkan dalam IMM. Ini wajib menjadi perhatian kita semua, baik IMM, PTM dan Muhammadiyah.


  • HUBUNGAN IMM DENGAN PTM


Adanya Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sebagai Amal Usaha  Muhammadiyah (AUM) dan IMM sebagai Organisasi Otonom Muhammadiyah (ortom) merupakan suatu upaya Persyarikatan Muhammadiyah dalam hal melebarkan sayap dakwah di berbagai lini[2] dan lapisan masyarakat[3]. Sehingga antara keduanya merupakan satu kesatuan yang integral yang memerlukan sinergisitas dalam setiap gerakannya.

Dalam hal ini, bagi PTM yang utama adalah bagaimana menempatkan dirinya tidak hanya sekedar lembaga yang memberikan kontribusi baik bagi Muhammadiyah maupun kepada masyarakat. Tapi lebih dari itu PTM juga memiliki tanggung jawab dalam mengemban amanat persyarikatan, yaitu menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melalui pendidikan.

Di sisi lain IMM juga memiliki fungsi yang kurang lebih sama. Perbedaan mendasar antara keduanya yaitu bila PTM yang menjadi sentral perhatiannya adalah bagaimana turut mewujudkan tujuan Muhammadiyah melalui lini pendidikan, sementara dalam IMM yang menjadi fokus perhatian adalah bagaimana menciptakan kader persyarikatan guna mencapai tujuan Muhammadiyah dari golongan mahasiswa.

Dari kenyataan yang demikian haruslah ada sinergisitas antara IMM dengan PTM dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah tersebut. Untuk itulah IMM diberikan beberapa hak istimewa di PTM. Beberapa hak istimewa itu berupa adanya pengakuan bahwa IMM merupakan satu-satunya lembaga ekstra kampus yang keberadaannya diakui oleh PTM. Untuk itu IMM yang senyatanya sebagai lembaga ekstra kampus mendapatkan pembinaan dari PTM. Salah satu wujud dari pembinaan tersebut adalah dengan diberikannya IMM ruang untuk sekretariat baik dalam tingkatan komisariat, cabang maupun koordinator komisariat. Selain itu IMM juga mendapatkan pengalokasian sejumlah dana kemahasiswaan sebagai salah satu sumber pendanaannya.

  • HUBUNGAN IMM DENGAN ORGANISASI INTRA KAMPUS PTM

IMM sebagai lembaga kemahasiswaan yang berkonsentrasi untuk menciptakan dan mempertahankan konsistensi bermuhammadiyah bagi kalangan mahasiswa, dalam sejarahnya selalu berjalan berdampingan dengan lembaga intra lampus (BEM/Senat, BPM/MPM, UKM) di PTM.

Salah satu parameter untuk menilai baik buruknya suatu kampus adalah dari lembaga kemahasiswaannya. Idealnya tiap-tiap lembaga internal kampus dapat merepresentatifkan kampusnya masing-masing, sehingga apa yang menjadi tujuan kampusnya kurang lebih juga menjadi tujuan lembaga kemahasiswaan itu. Dalam konteks ini, PTM bertujuan untuk menciptakan generasi penerus Islam yang sebagaimana tujuan Muhammadiyah. Sehingga tiap-tiap lembaga intra kampus di PTM haruslah memahami betul tujuan dari adanya PTM tersebut.

Fungsi IMM disini adalah untuk menjamin bahwa lembaga intra kampus telah berada pada jalurnya sehingga sejalan dengan maksud diadakannya PTM. Untuk itulah diperlukan jaminan yuridis bagi IMM guna menjalankan fungsinya tersebut. Hal ini telah diakomodir oleh beberapa peraturan yang digunakan sebagai acuan keberlangsungan IMM di PTM seperti dalam Kaidah PTM yang menyebutkan bahwa tiap-tiap mahasiswa PTM merupakan anggota IMM, maka dalam SK Rektor di PTM mengenai lembaga kemahasiswaan sudah sepatutnya disebutkan bahwa IMM merupakan satu-satunya lembaga eksternal di dalam PTM.

Menganggapi fakta ini maka akan menjadi taktis bila kedepannya tiap-tiap pengurus lembaga intra kampus berasal dari kader-kader IMM. Sebab kader-kader IMM paling tidak sering bersinggungan dengan Muhammadiyah, sehingga akan lebih dekat dan paham akan tujuan berdirinya Muhammadiyah dan PTM.

Sebagai Jawaban dari Judul Artikle ini "Wajibkah Ber-IMM di Kampus PTM?", maka jawaban saya adalah WAJIB

_________

Sumber

  • Menara62.com
  • immpikomapm.blogspot.com
  • stkipm-bogor.ac.id
  • immdki.id
  • dapsumbar.blogspot.com
  • Sistem Pengkaderan Ikatan
  • Pedoman PTM 

1 comment for "Wajibkah IMM Di PTM? Ini Jawaban Secara Ringkas dan Jelas"

  1. Segera 9abung bersama saya.. (upd4te 8ett1n9)
    Proses cepat, aman dan terpercaya..

    ReplyDelete