Sejarah Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Ahmad Dahlan

FODKKA - Kata pepatah semua pertemuan akan menjadi sejarah, dan sejarah akan terus di kenang. hal itulah yang membuat saya ingin menuliskan sejarah komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Kh. Ahmad Dahlan IAI Muhammadiyah Kotamobagu.

Pada Tanggal 14 April - 26 juli 2015, IMM Masih ditentang oleh sekelompok orang yang  menamakan diri mereka sebagai Ahli Sunnah Waljama'ah (Salafi) yang melarang keras dan mendoktrin bahwa organisasi itu haram, baik Muhammadiyah walaupun Nahdlatul Ulama yang  dianggap sekelompok muslim yang sesat. tanpa mereka sadari salah satu mahasiswa adalah kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiya (IMM) yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Bidang Hikmah dan Advokasi  PC IMM Bolaang Mongondow Raya, sehingga doktrinitas yang oknum-oknum itu berikan bertentangan denganya saat itu. itulah bibit-bibit pemberontak mulai bermunculan untuk menentang doktrinitas tersebut.

gerakan itu dipelopori langsung oleh IMMawan Abdul Muhammad Jalil Dasinsingon. sebelumnya Jalil telah menyampaikan bahwa "Jangan pernah mengkafirkan suatu kelompok tanpa mengetahui secara Internalnya" tetapi kalimat itu dianggap sebagai kalimat memusuhi mereka, bahkan padasaat itu salahsatu dosen yang sempat berdebat dalam Mata kuliah Adab-adab Rasulullah dengan Jalil (Mahasiswa) Namun sang Dosen takmampu menyaingi secara Intelektual sehingga sang dosen menjudge bahwa Jalil adalah orang yang Akidahnya Sesat, pemberontak, khawarij dll. semenjak itulah Jalil bertekad untuk mendirikan KOMISARIAT KH. AHMAD DAHLAN Dikampus Akademi Dakwah Indonesia Kotamobagu (ADI).

Dengan kerja keras beliau mendirikan Komisariat pada Tanggal 26 - 30 Oktober 2015 bertempat di Perguruan Muhammadiyah Kelurahan Matali.

Dengan kerja keras beliau, membuat Darul Arqam Dasar (DAD) yang melibatkan 4 orang mahasiswa ADI dan 2 orang mahasiswa STST. (Perlu diketahui bahwa 2 kampus ini adalah kampus yang berbeda namun satu Yayasan, yaitu Yayasan Pembangunan Al- Kautsar). Setelah DAD Selesai, karena keadaan kondisional maka Jalil membuat Musykom pertama oada tanggal 10 Desember 2015 dan Hasil Musyawarah Komisariat menunjuk dan memberikan Amanah kepada IMMawan Farhan Assagaf sebagai Ketua umum Komisariat. padawaktu itu komisariat terpada yang bernama Komisariat AZMI diganti dengan Komisariat Kh. Ahmad Dahlan yang sebelumnya masih ada perdebatan panjang antara Jalil dan Farhan dalam menentukan Nama Komisariat. Jalil yang bersih keras menamakan Komisariat Bogani dan Farhan bersih keras dengan menamakan Komisariat Kh. Ahmad Dahlan.

Jelang beberapa bulan Komisariat Ahmad Dahlan Melakukan DAD Ke2 dan di susul dengan Musykom ke2 pada tanggal 10 Desember 2016 dalam Musyawarah tersebut 13 Orang Formatur memilih IMMawan Rezky Mokoginta sebagai ketua Umum PK. Ahmad Dahlan.

Dalam waktu yang singkat PK. IMM Kh. Ahmad Dahlan mendapatkan Musibah dan Ujian silihberganti menimpa mereka. karena tidak bisa menjadi panutan yang pantas bagi kader-kader, Rezkypun mengundurkan diri dari jabatan sebagai Ketua Umum Komisariat. setelah Pimpinan Rapat terkait pengunduran diri beliau, maka Pimpinan mengangkat Rifky Ch. Lamusu sebagai PLT Sampai Musykom dilaksanakan.

Hal yang samapun menimpa Rifky sehingga Dia mengundurkan diri secara Lisan. menanggapi keputusan beliau, Pimpinpun kembali melakukan Rapat Yang memutuskan IMMawan Fiki Mokodompit sebagai pengganti Ketua Komisariat sampai Musykom dilaksanakan.

setelah menjelang beberapa bulan, dilaksanakan DAD Kembali dan sekaligus dilaksanakan MUSYKOM Pada tanggal 24 Desember 2018. pada Musyawarah Komisariat saat itu Memutuskan Dhea Marlinta Baranoi sebagaI Ketua Komisariat KH. AHMAD DAHLAN IAI MUHAMMADIYAH KOTAMOAGU. Sampai saat ini masa Pimpina Dhea berjalan.

Itulah Sejarah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Komisariat Ahmad Dahlan Institut Agama Islam Muhammadiyah Kotamobagu, semoga sejarah singkat ini dapat kita pahami bersama secara detail dan bisa kita ambil pelajaran dari sejarah ini sehingga tidak melupakan Nilai-Nilai Perjuangan dari Pimpinan Sebelumnya.

"BERUSAHA MENCIPTAKAN INSAN AKADEMISI YANG BERAKHLAK MULIA DAN MAMPU MEMPERJUANGKAN CITA-CITA MUHAMMADIYAH"