Kebudayaan Bolaang Mongondow
Budaya merupakan suatu nilai luhur yang didalamnya terdapat tatanan dalam berkehidupan karena budaya mempengaruhi perilaku masyarakat dalam bertindak baik adat istiadat. Hukum yang takn jelas perumusannya tetapi disepakati sebagai alat pengontrol dalam bertindak, Edward B. Taylor antropolog yang berasal dari inggris menjelaskan kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai angota masyarakat gambaran sedikit tentang peran budaya dalam kehidupan bermasyarakat.
Upaya-upaya pelestarian dan penghargaan budaya tak lepas dari pemilik dan pengguna utamanya, yaitu masyarakat. Generasi muda merupakan bagian dari masyarakat yang perlu diperhitungkan keberdaanya. Tapi melihat situasi dan kondisi saat ini sangat memprihatinkan dimana generasi muda seakan terlelap oleh arus moderenitas, banyak dari mereka yang tidak tahu akan asal usul budayanya tak terkecuali generasi muda bolaang mongondow. Berbahasa daerah, tari-tarian bahkan makanan warisan budaya suda banyak yang tidak mengetahuinya. Sifat otentik ke daerah yang sudah semakin luntur dan mungkin perlahan-lahan mulai hilang.
Kebudayaan Bolaang Mongondow, tersimpan di Museum Gothenburg Stockholm, Swedia
Peneliti Kebudayaan Bolaang Mongondow, Chairun Mokoginta (64), mengatakan barang-barang zaman dulu dari nenek moyang Bolaang Mongondow, memang terdapat di museum Swedia.
Seperti Kodapan (tempat bertelur ayam atau mengisi buah), Digu (nyiru, alat menapik beras) dan kokandong (alat pemintal tali terbuat dari ijuk).
Lanjut dia, masih banyak lagi peninggalan sejarah yang terdapat di museum Swedia seperi kain tenun Sikayu dan buku-buku sejarah Bolmong.
Menurut Chairun, kebudayaan ini bisa berada di museum Swedia, karena dulunya Bolang Mongondow masih zaman kerajaan sekitar tahun 1600 atau pertengahan abad ke 16, berakhir sistem ini tahun 1950, kemudian beralih ke Pemerintahan. Jadi sekitar 200 tahun sistem kerajaan.
Bolaang mongondow, terletak pada salah satu daerah di Sulawesi utara ini merupakan daerah subur penghasil utama tambang dan hasil bumi lainnya. Daerah yang memiliki penduduk sekitar 213.484 jiwa pada tahun 2010 dengan luas wilayah 5.397,62 km2 dengan kepadatan 39,55 jiwa/km2 etnis mayoritas yang mendiami bolaang mongondow adalah suku mongondow dengan bahasa ibu penduduk asli di daerah ini bahasa mongondow.
Mongondow sendiri adalah suku etnis di Indonesia, dahulu memiliki kerajaan bernama bolaang mongondow sebelum bergabung secara resmi pada tahun 1958 ke dalam Indonesia dan menjadi kabupaten bolaang mongondow. Bolaang mongondow pada dewasa ini mengalami kemajuan yang cukup pesat dalam aspek pembangunan, wilayah kabupaten bolaang mongondow pada tahun 2007 di mekarkan menjadi beberapa daerah yaitu kota kotamobagu dan bolaang mongondow utara, tahun2008 kembali di mekarkan lagi menjadi bolaang mongondow timur dan kabupaten bolaang mongondow selatan.
Awal hingga abad ke 8-9 orang-orang suku mongondow mempercayai bahwa nenek moyang mereka berasal dari pasangan gumalangit dan tendeduata serta pasangan tumotoiboko dan tumotoibokat yang tingal di gunung komasan, gunung yang sekarang berada di desa bintauna kabupaten bolaang mongondow selatan. Masing-masing pasangan ini menurunkan keturunan yang kemudian menjadi suku mongondow, pemimpin atau raja suku mongondow biasa di sebut bogani.
Bolaang mongondow merupakan daerah yang kaya akan budaya, mulai dari tari-tarian seperti tari tari toya, tari joke, tari mosau tari ronko/ragai, tari kalibombang, tari pomamaan, tari monugal, tari mokoyut, tari kikoyung, tari mokosambe, sampai pada tari tuitan dan tari kabela. Bukan hanya tarian yang di warisakan adapun makanan yang paling khas di daerah bolaang mongondow, dinagoi makanan yang hampir mirip dengan kerak telor yang ada di betawi ini sudah sangat jarang ditemukan bukan karena sulit mendapatkan bahan bakunya tapi selera masyarakat mongondow sendiri yang sudah mengembara sampai ke negeri pizza.
Bukan hanya tarian dan makanan, warisan kebudayaan kita begitu kaya mulai dari bahasa daerah, bait-bait pantun daerah , permainan khas daerah, juga deretan syair-syair dan lagu. Bagaimanapun semua itu merupakan warisan kebudayaan yang perlu diperhatikan dan dijaga tapi melihat realitas yang ada sekarang ini masyarakat bolaang mongondow terkhusunya generasi muda yang kurang memperhatikan bahkan tidak lagi melestarikan budaya.
Post a Comment for "Kebudayaan Bolaang Mongondow"