Menghormati dan Memuliakan Wanita : Laki-laki Coba Baca ini
Menghormati & Memuliakan Wanita
Sebelum datang Islam, seluruh umat manusia memandang hina kaum wanita. Jangankan memuliakannya, menganggapnya sebagai manusia saja tidak. Orang-orang Yunani menganggap wanita sebagai sarana kesenangan saja. Orang-orang Romawi memberikan hak atas seorang ayah atau suami menjual anak perempuan atau istrinya. Orang Arab memberikan hak atas seorang anak untuk mewarisi istri ayahnya. Mereka tidak mendapat hak waris dan tidak berhak memiliki harta benda. Hal itu juga terjadi di Persia, Hidia dan negeri-negeri lainnya.
Kemudian cahaya Islam pun terbit menerangi kegelapan itu dengan risalah yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, memerangi segala bentuk kezaliman dan menjamin setiap hak manusia tanpa terkecuali.
Setelah sebelumnya orang-orang jahiliyah memandang wanita sebagai musibah, Islam memandang bahwa wanita adalah karunia Allah. Bersamanya kaum laki-laki akan mendapat ketenangan, lahir maupun batinnya. Darinya akan muncul energi positif yang sangat bermanfaat berupa rasa cinta, kasih sayang dan motivasi hidup. Laki-laki dan wanita menjadi satu entitas dalam bingkai rumah tangga. Kedunya saling membantu dalam mewujudkan hidup yang nyaman dan penuh kebahagian, mendidik dan membimbing generasi manusia yang akan datang.
Dengan menghormati kaum wanita, akan membuat anda menjadi seorang yang baik dan bijaksana. Jangan pernah kita merendahkan kaum wanita karena jika hal tersebut dilakukan akan membuat kita mendapatkan dosa yang besar.
Bagaimana Cara Menghprmati Wanita?
Islam telah menghormati wanita dalam makna yang sebenarnya. Bila bersandar pada peran ibu dan kehormatan ibu di dalam rumah tangga atau bertopang pada peran wanita, pengaruh wanita, hak-hak wanita dan batas-batasan wanita di dalam rumah tangga, sama sekali bukan berarti melarang wanita dari berpartisipasi dalam urusan sosial dan ikut campur dalam perjuangan dan aktivitas umum. Sejumlah orang tidak memahami atau salah memahami, sejumlah orang lainnya yang sakit jiwa juga memanfaatkan pemahaman salah ini. Seakan-akan wanita hanya harus sebagai ibu yang baik dan istri yang baik saja atau hanya harus berpartisipasi dan beraktivitas sosial. Masalahnya tidak demikian. Harus menjadi ibu yang baik dan istri yang baik sekaligus berpartisipasi dalam aktivitas sosial. Fathimah Zahra as adalah simbol penggabungan ini. Gabungan antara pelbagai posisi. Contoh lainnya adalah Zainab Kubra as. Para wanita terkenal masa permulaan Islam dan wanita unggulan adalah contoh-contoh lainnya. Mereka berada dan hadir di tengah-tengah kehidupan sosial.
Post a Comment for "Menghormati dan Memuliakan Wanita : Laki-laki Coba Baca ini"